You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Penjernihan Kali Krendang Harus dengan IPAL
.
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Penjernihan Kali Krendang Harus dengan IPAL

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan solusi agar warga tidak membuang limbah rumah tangga ke Kali Krendang yakni dengan membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Namun pembangunannya terbentur dengan biaya yang tinggi.

Jadi teryata semua limbah rumah tangga dialirkan masuk ke situ (Kali Krendang). Nah solusinya mesti pasang pipa ada Ipal. Tapi pasang Ipal kemahalan, Sinar Mas keberatan, kalau bangun Ipal

Sementara itu, PT Sinar Mas Land yang sebelumnya bersedia untuk merapihkan kawasan tersebut dengan program corporate social responsibility (CSR) merasa keberatan. Sehingga untuk pembersihan Kali Krendang ditunda untuk sementara.

"Jadi ternyata semua limbah rumah tangga dialirkan masuk ke situ (Kali Krendang). Nah solusinya mesti pasang pipa ada Ipal. Tapi pasang Ipal kemahalan, Sinar Mas keberatan, kalau bangun Ipal," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/5).

Malam Ini, Kali Krendang Mulai Dibersihkan

Sehingga penataan kawasan Kalijodo untuk sementara difokuskan pada ruang terbuka hijau (RTH) terlebih dahulu. Semula selain taman, Basuki juga meminta agar Kali Krendang dibuat bening. Agar bisa menjadi tempat bermain anak-anak.

Namun kondisi kali yang sudah terkontaminasi dengan limbah rumah tangga, membuat sulit untuk dibersihkan. Jika tidak dibangun Ipal maka kali akan tetap kotor meski sudah dibersihkan.

"Karena kontaminasinya kan tinggi, tadinya dia sudah oke. Ya sudah kamu bangun taman dulu deh, sambil kami lihat bisa diatasin enggak," ujarnya.

Basuki mengatakan, jika tidak bisa menggunakan program CSR, pihaknya akan mencarikan kewajiban pengembang untuk Kali Krendang. Karena jika menggunakan APBD akan lebih lama, sebab harus ada kajian dan detail engeneering design (DED) terlebih dahulu.

"kalau memang dia enggak mau kasih CSR pun, kita bisa pakai kewajiban pengembang. Bisa pakai APBD. Cuma APBD kan lama mesti DED dulu, nanti mesti survei dulu, bisa dua tahun nanti survei doang," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3684 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1087 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye954 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye932 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye929 personNurito